Mengapa penanganan kasus Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) terkesan “ruwet” dan
tidak jelas? Hingga Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa
kali meralat pernyataannya dan mengubah pasal dakwaan? Beberapa perwira
TNI secara tak sengaja mendapatkan bocoran dari petinggi partai politik
tertentu.
Bocoran itu bermula dari sebuah acara yang dihadiri beberapa perwira
tersebut. Di sana dua politisi dari partai berbeda terlibat pembicaraan
tentang Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Sudah mantap isu tentang PKS itu," kata salah seorang politisi, "Tapi kok cepat tertutup dengan isu partai bapak?"
"Ya kami juga tidak bisa mengontrol masalah kami yang ruwet," jawab petinggi partai lainnya.
"Ya harus dijaga agar isu negatif PKS on terus. Kalau enggak kita yang
repot!" mereka terus mengobrol, agaknya tidak sadar kalau para perwira
di dekat mereka ‘merekam’ percakapan itu. Sebaliknya, beberapa perwira
tersebut terhenyak kaget mendengar betapa kejam dan kotornya politik dan
politisasi hukum di Indonesia.
Beberapa waktu kemudian salah seorang perwira menyampaikan bocoran itu
kepada Mahfudz Siddiq. "Kasus ini akan digoreng sampai dengan pemilu
2014. Pengadilannya jadi tidak penting,” kata Wakil Sekjen Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) itu sambil tersenyum.
"Gak sakit hati Pak?"
"Energi kami terlalu berharga untuk dihabiskan untuk itu. Kami fokus
bekerja Pak!" jawab Mahfudz. Ia pun menjelaskan, diantara bukti kader
PKS fokus bekerja tanpa ‘terpengaruh’ kriminalisasi LHI adalah
kemenangan PKS di Pilgub Jabar dan Pilgub Sumut.
Di akhir pertemuan, Mahfudz berpesan kepada perwira itu untuk menjaga
profesionalisme TNI. "Dinamika politik jika tidak dikelola baik akan
membahayakan NKRI. Pada sikon ini TNI jadi benteng terakhir! Saat ini
negara butuh TNI yang kuat, profesional dan berintegritas. TNI tidak
boleh dirusak siapapun apalagi untuk kepentingan politik!,” pesan
Mahfudz seperti diungkapkan dalam akun twitternya, @mahfudzsiddiq,
Selasa (23/4). [JJ/Twt]
Bocoran TNI: Kasus LHI Terus Digoreng Agar Tetap Panas Hingga 2014
Sabtu, 04 Mei 2013
Label:
bidpuan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar